Hamil diluar kandungan atau yang dikenal dengan istilah kehamilan Ektopik merupakan salah satu jenis gangguan kehamilan yang sering terjadi. Seseorang dikatakan mengalami hamil abnormal ini ketika sel telur yang dibuahi sperma tidak berada ditempat yang semestinya, yaitu di dalam rahim. Sebagian besar pembuahan terjadi di tuba falopi, meskipun terkadang ada yang berada di rongga perut dan leher rahim.
Kondisi ini masuk dalam kategori masalah serius dan harus segera konsultasi dengan dokter. Sayangnya, kebanyakan orang tidak mengetahui apakah janin yang dikandung tersebut normal atau masuk dalam abnormal. Padahal hal ini bisa diketahui setelah trimester pertama dengan melihat gejala dan tandanya.
Kehamilan Ektopik dapat membahayakan janin dan ibu karena kemungkinan besar terjadi komplikasi. Pada umumnya, janin tidak bisa dipertahankan dan harus segera diambil sebelum berkembang. Mengetahui penyebab hamil diluar kandungan sangat penting. Meskipun tidak sepenuhnya bisa dihindari, namun setidaknya dapat diminimalkan risikonya.
Penyebab Hamil Diluar Kandungan
Setiap masalah yang muncul pasti ada penyebabnya, begitu pula dengan hamil diluar kandungan. Sel telur yang bertemu dengan sperma terjadi diluar rahim sehingga tidak mampu bertahan seperti pad kehamilan normal. Hal tersebut bisa disebabkan berbagai macam hal, diantara yang paling umum adalah sebagai berikut!
1. Saluran Tuba tidak Normal
Tuba falopi merupakan saluran yang menghubungkan antara ovarium dengan rahim. Saluran dengan panjang sekitar 10 hingga 13 cm dan berdiameter 1 cm ini berfungsi sebagai akses sel telur berjalan ke dalam rahim setelah dibuahi sperma. Ketika saluran tersebut tidak normal, maka sel telur tersebut tidak dapat masuk ke rahim seperti pada kehamilan normal.
Dikatakan saluran tuba tidak normal bisa karena strukturnya yang rusak atau mengalami penyempitan. Diameter yang seharusnya sekitar 1 cm tersebut mungkin lebih sempit hingga setengahnya. Hal ini mengakibatkan akses jalan bagi sel telur dan sperma teralang sehingga tidak dapat masuk kedalam rahim sebagaimana mestinya.
2. Peradangan atau Infeksi
Secara umum, tubuh manusia akan melawan benda asing yang masuk. Hal ini sebagai mekanisme pertahanan diri, atau yang dikenal dengan sistem imun. Ketika hal ini terjadi, kemungkinan besar penderita akan mengalami peradangan atau infeksi. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab hamil diluar kandungan yang perlu diwaspadai.
Peradangan yang terjadi tentu masih ada hubungannya dengan organ tubuh kehamilan, seperti tuba, rahim, atau ovarium. Infeksi yang kerap menimbulkan peradangan di bagian tersebut adalah penyakit kelamin seperti gonore atau klamidia. Penyebab ini sebenarnya bisa dihindari dengan menggunakan alat pengaman seperti kondom saat berhubungan.
3. Endometriosis
Salah satu gangguan pada sistem reproduksi wanita adalah Endometriosis. Penyakit ini lebih besar kemungkinannya menjadi penyebab hamil diluar kandungan. Wanita dengan gangguan ini akan mengalami penebalan pada rongga rahim melalui jaringan baru yang terus tumbuh. Semakin lama, jaringan tersebut semakin tebal sehingga menyulitkan akses embrio masuk kedalam rahim.
Selain menjadi salah satu penyebab kehamilan Ektopik, Endometriosis juga mengakibatkan masalah kesehatan serius ika tidak segera ditangani. Sisa endapan yang semakin menebal tersebut dapat mengakibatkan jaringan parut dan peradangan pada dinding rahim. Lebih parahnya lagi, gangguan reproduksi tersebut bahkan dapat menyebabkan kista endometriosis.
4. Mempunyai Riwayat Bedah Tuba
Bagi anda yang mempunyai riwayat bedah tuba falopi, ada baiknya konsultasi dengan dokter ketika ada rencana untuk hamil. Bukan tanpa alasan, wanita yang mempunyai riwayat bedah tuba memiliki risiko lebih tinggi mengalami hamil diluar kandungan. Bahkan menurut situs ternama Verywellfamily, lebih dari sepertiga wanita yang pernah menjalani bedah tuba mengalami kehamilan Ektopik.
Ada beberapa alasan kenapa bedah tuba harus dilakukan, diantaranya yakni memperbaiki saluran tuba yang rusak atau tertutup. Selain itu, sebagian wanita sengaja menutup saluran tersebut supaya tidak hamil. Akan tetapi risiko yang harus dihadapi justru lebih besar ketika mereka merencanakan kehamilan.
5. Obat Penyubur Kandungan
Masalah infertilitas patut dijadikan perhatian karena tidak sedikit wanita yang mengalami masalah tersebut. Infertilitas sendiri merupakan gangguan reproduksi wanita, dimana mereka akan susah hamil dengan alasan tertentu. Ada dua jenis infertilitas yang perlu diketahui, yakni infertilitas primer dan sekunder.
Dari dua jenis tersebut, yang paling parah adalah infertilitas primer, dimana wanita tidak pernah mengalami kehamilan sama sekali. Di sinilah muncul dorongan untuk menggunakan obat penyubur kandungan. Sayangnya, obat tersebut ternyata menjadi salah satu penyebab hamil diluar kandungan. Alangkah baiknya jika anda konsultasi dengan dokter ketika ingin menggunakan obat-obatan tertentu.
6. Faktor Usia
Tentunya anda sudah tau bahwa penyebab ini tidak dapat dihindari. Pasalnya, semua manusia akan semakin tua, dimana kondisi tubuh dan organnya semakin melemah. Wanita yang dikatakan tua dan sedang hamil memiliki risiko kehamilan Ektopik. Meskipun penyebab ini jarang terjadi, namun ada baiknya jika anda tidak merencanakan kehamilan jika sudah usia lanjut.
Sebenarnya tidak ada batasan pasti mengenai idealnya wanita hamil. Anda bisa melihat dari kondisi tubuh, apakah masih bugar atau jauh lebih lemah. Akan tetapi rata-rata wanita dengan usia 40 tahun ke atas memiliki kondisi tubuh yang tidak bisa dikatakan sehat. Dengan demikian, merencanakan kehamilan selagi usia muda adalah langkah tepat untuk menghindari kehamilan diluar kandungan.
7. Kebiasaan Merokok
Tidak ada yang menguntungkan dari kebiasaan merokok. Selain mengganggu kesehatan, merokok juga semakin memperbesar risiko terjadinya kehamilan Ektopik. Wanita yang rutin merokok setiap hari sebelum masa kehamilan memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan dengan yang tidak merokok.
Dengan alasan ini, pastikan anda berhenti merokok ketika memutuskan mengikuti program hamil. Lebih baik lagi jika anda berhenti merokok seterusnya karena terdapat ribuan racun dalam satu kali hisapan rokok. Paru-paru, jantung, dan penyakit tenggorokan adalah beberapa penyakit yang diakibatkan rokok.
8. Aborsi Elektif
Supaya tidak terjadi salah paham, sebelumnya perlu anda ketahui bahwa terdapat dua jenis aborsi. Pertama adalah aborsi terapeutik, yang mana memiliki arti menggugurkan kandungan dengan alasan keselamatan ibu. Aborsi jenis ini biasanya dilakukan sebelum trimester pertama atau ketika janin masih berupa gumpalan daging. Jadi tidak ada risiko atau menjadi penyebab kehamilan diluar kandungan.
Jenis yang kedua adalah aborsi elektif yang menjadi bahasan kita kali ini, juga memiliki risiko kehamilan Ektopik. Berbeda dengan sebelumnya, aborsi elektif justru dilakukan ketika kehamilan memasuki usia lebih dari 3 bulan. Aborsi elektif memiliki definisi menggugurkan kandungan dengan alasan lain selain menyelamatkan ibu atau memprioritaskan kesehatannya.
9. Alat Kontrasepsi
Menggunakan alat kontrasepsi bertujuan untuk mencegah kehamilan. Selain berupa obat dan suntik, ada pula jenis kontrasepsi dengan mengikat tuba agar sel telur tidak masuk kedalam rahim. Sayangnya, ada risiko ketika kehamilan benar-benar terjadi diluar dugaan. Hal ini dikarenakan sel telur yang tidak bisa masuk kedalam rahim akhirnya menempel pada organ lain, seperti di leher rahim atau tuba falopi.
10. Pernah Mengalami Hamil Diluar Nikah
Penyebab hamil diluar kandungan yang terakhir adalah pernah mengalami hal yang sama sebelumnya. Wanita yang pernah mengalami kehamilan Ektopik sangat berisiko untuk kembali terulang pada kehamilan berikutnya. Dalam hal ini, anda bisa konsultasi dengan dokter mengenai kapan waktu terbaik untuk hamil supaya tidak terjadi lagi.
Tanda dan Gejala Hamil Diluar Kandungan
Kehamilan normal atau kehamilan Ektopik masing-masing mempunyai gejala. Bahkan bisa dikatakan gejalanya hampir sama. Akan tetapi untuk kali ini bisa dilihat dari minggu ke 4 hingga ke 12. Supaya anda bisa mendeteksi lebih awal, ada baiknya memperhatikan beberapa tanda dan gejala hamil diluar kandungan berikut!
✦ Nyeri di Bagian Perut
Tanda yang pertama bisa anda lihat dari kondisi perut yang sering terjadi nyeri. Pastinya anda juga paham bahwa hamil normal juga mengalami gejala yang sama. Bedanya, nyeri yang dirasakan bukan hanya di perut, namun juga di sekitar panggul. Selain itu, nyeri yang terjadi hanya pada satu bagian perut atau panggul saja.
✦ Pendarahan di Vagina
Pada kondisi hamil normal, usia 4 minggu dan 3 bulan tentu tidak mengalami pendarahan pada vagina. Lain halnya dengan kehamilan Ektopik, yang mana hal tersebut kemungkinan besar terjadi. Seperti halnya menstruasi, namun warna darah sedikit lebih hitam dan kental. Supaya lebih jelas apakah anda sedang mengalami keguguran atau merupakan tanda hamil diluar kandungan, sebaiknya langsung pergi ke dokter.
✦ Nyeri Bahu
Selain nyeri di bagian perut, gejala yang umum terjadi adalah nyeri pada bagian bahu. Tentunya untuk kehamilan normal jarang terjadi tanda seperti ini, jadi kemungkinan besar anda sedang mengalami hamil Ektopik. Nyeri yang terjadi dikarenakan pendarahan internal yang bisa menyebabkan iritasi dan rasa sakit tidak tertahankan.
✦ Pusing Berat
Pusing merupakan salah satu gangguan kesehatan yang umum terjadi, terlebih ketika anda sedang hamil. Bagaimana cara membedakan pusing karena sakit kepala dengan pusing karena gejala hamil diluar kandungan? Pada umumnya, pusing yang dalami ibu dengan gangguan kehamilan abnormal dapat menyebabkan pingsan. Paling tidak, rasa ingin pingsan sering terjadi karena pusing yang hebat.
✦ Sakit Ketika Buang Air
Gejala lain yang mungkin anda rasakan ketika mengalami gangguan kehamilan adalah sakit ketika buang air. Bukan hanya buang air kecil, namun juga ketika buang air besar. Hal ini terjadi karena ada tekanan rektum saat kehamilan tersebut. Memang tidak begitu terasa jika anda beraktivitas seperti biasa, namun akan terasa ketika buang air.
✦ Detak Jantung Lebih Cepat Dari Biasanya
Sebenarnya pada wanita hamil yang mengalami percepatan detak jantung bisa dikatakan normal. Hal ini dikarenakan volume tubuh yang semakin besar sehingga mengharuskan jantung bekerja lebih cepat. Tujuannya agar darah dapat disalurkan ke semua bagian tubuh.
Meski demikian, sebaiknya anda segera memeriksakan kandungan jika detak jantung lebih cepat dalam jangka waktu lama. Apalagi jika semakin hari, detak jantung yang dialami semakin cepat. Namun jika anda tidak mengalami beberapa gejala yang disebutkan diatas, kemungkinan besar masih bisa dikatakan normal.
Mengetahui penyebab hamil diluar kandungan saja tidak cukup, kita harus tau juga apa saja tanda atau gejala yang umum dialami. Dengan demikian, anda bisa mencegah terjadinya gangguan kehamilan abnormal ini. Jika ada tanda atau gejala yang dirasakan seperti diatas, anda bisa langsung melakukan tindakan medis.