Hiperemesis Gravidarum – Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati

Hiperemesis Gravidarum - Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati

Hiperemesis Gravidarum - Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati

Hiperemesis Gravidarum adalah gangguan kesehatan pada ibu hamil yang diawali dengan mual dan muntah. Sebenarnya kondisi seperti ini umum dialami ibu hamil, terutama pada usia kehamilan trimester pertama. Tetapi tidak lagi menjadi umum jika terjadi terus menerus sepanjang hari sehingga menyebabkan dehidrasi dan berat badan menurun.

Ibu hamil memang rentan terserang berbagai macam penyakit, atau yang biasa dikenal sebagai keluhan. Penyakit atau gangguan tersebut pada umumnya terjadi pada bagian perut atau lambung. Kondisi ini diakibatkan oleh adanya benda asing di dalam tubuh sehingga dibutuhkan waktu untuk beradaptasi dan mengenal keberadaannya, tentu yang dimaksud benda asing tersebut adalah janin.

Kondisi Hiperemesis Gravidarum hampir mirip dengan morning sickness. Bedaya hanya dari durasi dan intensitas mual dan muntah yang dialami. Morning sickness bisa hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu sekitar 12 minggu, pun intensitas setiap harinya tidak terlalu tinggi. Jadi masih bisa dikatakan normal dan tidak berdampak buruk bagi ibu dan janin.

Gejala Hiperemesis Gravidarum

Gejala Hiperemesis Gravidarum
Image by Hellosehat.com

Setiap penyakit atau gangguan tubuh memiliki gejala yang bisa dirasakan penderitanya. Gejala Hiperemesis Gravidarum tergolong cukup banyak dan setiap orang berbeda-beda. Tetapi pada umumnya, gejala berikut seringkali dialami dan harus diwaspadai!

1. Mual dan Muntah

Gejala yang paling umum adalah mual dan muntah, setiap penderita pasti merasakan kondisi ini. Namun bukan berarti setiap ibu hamil yang muntah terserang gangguan Hiperemesis Gravidarum, hanya ketika berlangsung berkepanjangan. Dalam kondisi parah, muntah yang dialami bahkan bisa berkali-kali dalam satu jam.

2. Penurunan Berat Badan

Apabila anda sering muntah dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama yang disertai berat badan menurun drastis, sebaiknya waspada. Bisa jadi hal itu merupakan gejala Hiperemesis Gravidarum. Padahal pada umumnya berat badan ibu hamil selalu naik seiring dengan usia janin yang dikandungnya.

3. Sedikit Buang Air Kecil

Dalam kondisi normal, ibu hamil bisanya lebih sering buang air kecil daripada wanita normal. Hal ini dikarenakan produksi cairan di dalam tubuh meningkat. Namun jika intensitas buang air kecil menurun yang dibarengi dengan muntah berkepanjangan, mungkin hal itu termasuk gejala penyakit yang perlu diwaspadai.

Baca Juga:  15 Manfaat Yogurt untuk Ibu Hamil

4. Sakit Kepala

Sebenarnya wajar jika dalam kondisi mual dan muntah disertai dengan sakit kepala. Sebuah cara bagi tubuh untuk mempertahankan diri dari penyakit yang menyerang. Namun sakit kepala yang dialami oleh ibu hamil dengan gejala Hiperemesis Gravidarum berlangsung terus menerus meskipun intensitas mual dan muntah menurun.

5. Menyebabkan Pingsan

Gejala Hiperemesis Gravidarum berikutnya adalah pingsan setelah mual yang berkepanjangan. Kondisi ini disebabkan oleh cairan tubuh yang berkurang dan tidak ada asupan yang masuk. Tubuh yang lemas dan tidak mendapatkan energi pada umumnya mengakibatkan pingsan.

6. Indera Pengecap Kurang Sensitif

Suatu hal normal bagi ibu hamil yang muntah, namun jika disertai berkurangnya fungsi indera pengecap, tentu bukan hal yang wajar. Tetapi bukan berarti setiap penurunan fungsi lidah sebagai indera pengecap merupakan tanda Hiperemesis Gravidarum, bisa jadi hal itu disebabkan oleh infeksi tenggorokan atau flu.

Penyebab Hiperemesis Gravidarum

Penyebab Hiperemesis Gravidarum
Image by Tirto.id

Masih belum diketahui pasti apa penyebab Hiperemesis Gravidarum. Namun yang paling mendekati adalah peningkatan hormon HCG yang berlebihan. Hormon ini dilepaskan oleh plasenta selama masa kehamilan dan jumlahnya terus meningkat seiring dengan usia kandungan. Meski demikian, beberapa faktor berikut dicurigai sebagai penyebab lainnya!

✦ Mengandung Anak Pertama

Kondisi tubuh yang tidak pernah mengalami proses kehamilan dicurigai sebagai penyebab kondisi mual dan muntah akut. Pada umumya, kondisi ini berlangsung pada usia kehamilan 1 hingga 9 minggu dan akan mereda dengan sendirinya. Namun ketika bayi yang dikandung merupakan anak pertama, bisa jadi periode waktu tersebut berlangsung lebih lama.

✦ Mengandung Bayi Kembar

Selain menyebabkan berat badan naik drastis, mengandung anak kembar termasuk salah satu penyebab Hiperemesis Gravidarum. Jika dilihat dari penyebab mual yang disebabkan oleh hormon HCG, hal ini tentunya berkaitan. Mengadung bayi kembar lebih meningkatkan kadar hormon tersebut dalam darah daripada bayi tunggal.

✦ Ada Keturunan Hiperemesis Gravidarum

Orang tua atau nenek yang pernah mengalami Hiperemesis Gravidarum lebih rentan mewariskan kepada keturunannya. Meskipun tidak pasti dan tidak semua orang mengalami, sepatumya kita waspada. Selain itu, ibu hamil yang pernah mengalaminya pun lebih mudah terulang lagi jika tidak menjaga pola hidup sehat.

✦ Obesitas

Bagi ibu hamil yang mengalami obesitas, kemungkinan gangguan penyakit ini lebih mudah dialami. Pasalnya, sistem metabolisme tubuh pada saat sebelum dan sesudah hamil berbeda. Kondisi semakin parah ketika mereka sedang mabuk perjalanan atau mengalami stress dan terlalu cemas.

Baca Juga:  Preeklampsia - Gejala Penyakit, Penyebab & Cara Mengobati

✦ Mengalami Hamil Anggur

Hamil anggur adalah komplikasi atau masalah kehamilan yang disebabkan oleh pertumbuhan abnormal dari embrio. Kegagalan sel telur dalam berkembang tersebut mengakibatkan kumpulan kista yang mengganggu sistem pencernaan. Saat inilah kondisi mual dan muntah terus berlanjut selama kista masih ada.

Diagnosis Hiperemesis Gravidarum

Diagnosis Hiperemesis Gravidarum
Image by Health.detik.com

Sebelum menyatakan bahwa anda sedang mengidap gangguan kehamilan serius ini, ada baiknya melakukan pemeriksaan rutin terlebih dahulu. Diagnosis Hiperemesis Gravidarum pada umumnya dilakukan dengan mengecek semua kondisi tubuh, mulai dari berat badan, kandungan elektrolit dalam tubuh, hingga mengecek tekanan darah dan denyut jantung.

Semua penyebab yang disebutkan diatas bukan merupakan faktor mutlak. Jadi belum tentu anda mengidap Hiperemesis Gravidarum atau HG jika mengalami salah satu gejala yang dimaksud. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui kondisi pastinya.

Sebagai contoh adalah tes darah dan urine untuk mengetahui apakah ibu hamil dalam kondisi dehidrasi atau gangguan kandungan elektrolit yang tidak normal. Untuk memastikan kondisi dan kesehatan janin, tidak menutup kemungkinan dokter akan melakukan pemeriksaan USG. Jika perlu, mungkin dilakukan pemeriksaan fungsi hati untuk memastikan bahwa mual dan muntah yang dialami bukan dari penyebab penyakit liver.

Cara Mengobati Hiperemesis Gravidarum

Cara Mengobati Hiperemesis Gravidarum
Image by Spesialis1.obsgin.fk.unair.ac.id

Cara mengobati Hiperemesis Gravidarum jauh berbeda jika ibu hamil mengalami morning sickness. Gangguan ini tidak bisa disembuhkan dengan penanganan dari rumah, melainkan harus secara medis. Artinya, anda diwajibkan rawat inap jika dalam diagnosis tersebut benar-benar mengalami gangguan Hiperemesis Gravidarum.

1. Pemasangan Infus

Langkah pertama yang dilakukan dokter adalah dengan memasang infus. Tujuannya tidak lain untuk menambah cairan di dalam tubuh yang berkurang akibat muntah berkelanjutan. Pemasangan infus juga berfungsi untuk mencegah dehidrasi jika anda belum mengalaminya. Langkah ini diambil karena lebih cepat daripada harus mengonsumsi minuman tertentu.

2. Pemberian Obat

Setelah pemasangan infus, langkah berikutnya adalah memberikan obat anti mual. Tujuannya untuk mencegah muntah yang mungkin masih berlanjut meskipun dalam perawatan medis. Pada umumnya, obat yang diberikan berupa cairan yang langsung dimasukkan ke dalam pembuluh vena melalui lubang infus.

Dalam beberapa kasus, pemberian nutrisi penting untuk tubuh juga diperlukan. Misalnya vitamin B6 dan B12 yang bertujuan untuk mengurangi gejala Hiperemesis Gravidarum. Jika ibu hamil masih memungkinkan mengonsumsi makanan atau minuman, maka akan diberikan obat oral untuk menambah nafsu makan.

3. Banyak Istirahat dan Kurangi Aktivitas

Cara mengobati Hiperemesis Gravidarum diatas jika kondisinya parah dan dokter menyarankan untuk rawat inap. Tetapi jika kondisinya sudah membaik, perlu perawatan khusus dari rumah. Salah satunya adalah mengurangi aktivitas dan lebih banyak istirahat. Intinya, ibu hamil yang mengidap gangguan ini disarankan tidak terlalu banyak bergerak.

Baca Juga:  Manfaat Vitamin Blackmores untuk Ibu Hamil & Menyusui

Selain itu, ubah kebiasaan buruk sehari-hari menjadi lebih baik. Sebagai contoh adalah menggunakan pakaian longgar jika sebelumnya anda suka memakai baju ketat. Penting sekali untuk menghindari apapun yang berbau tajam karena ibu hamil dengan gejala Hiperemesis Gravidarum memiliki penciuman yang jauh lebih sensitif.

4. Rutin Konsumsi Makanan Ringan

Suara bising dan apapun yang dapat menyebabkan stres sebaiknya dihindari. Pasalnya, kondisi perut yang kurang baik sangat terpengaruh dengan suasana hati. Konsumsi makanan sehat yang ringan secara rutin, meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak. Perut dalam kondisi kosong lebih rentan mengalami mual dan mengakibatkan muntah.

Jenis makanan pun harus diperhatikan, jangan mengonsumsi makanan apapun yang dapat memicu asam lambung naik. Makanan yang baik untuk meredakan penyakit HG yakni yang mengandung tinggi karbohidrat. Pasalnya, kandungan makanan tersebut membuat perut lebih lama merasa kenyang.

5. Penuhi Asupan Vitamin B6

Ketika dalam perawatan Hiperemesis Gravidarum di rumah sakit, dokter memberikan suntikan atau obat yang mengandung vitamin B6. Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa mual dengan mengubah makanan menjadi energi. Maka dari itu, lanjutkan pengobatan ini dari rumah, namun tidak harus menggunakan obat.

Konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin B6 seperti beras merah, gandum, ikan laut dan bebek. Semua makanan tersebut tidak hanya memberikan asupan vitamin B6 dalam tubuh terpenuhi, namun juga jenis nutrisi lainnya. Ada baiknya jika anda berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi multivitamin B6.

6. Terapi Akupuntur

Terapi akupuntur bisa dijadikan alternatif sebagai cara mengobati Hiperemesis Gravidarum. Cukup beralasan tentunya, karena titik saraf tertentu dapat melepaskan senyawa endorfin untuk mengatasi gangguan mual. Pastikan bahwa anda menggunakan jasa terapi akupuntur profesional. Jika perlu, silahkan konsultasi dengan dokter sebelum melakukan terapi.

Komplikasi Hiperemesis Gravidarum

Komplikasi Hiperemesis Gravidarum
Image by Mamari.jp

Setiap penyakit harus diwaspadai, meskipun tidak menimbulkan komplikasi lain. Apalagi jika penyakit tersebut menimbulkan komplikasi berbahaya seperti halnya Hiperemesis Gravidarum. Penyakit ini tidak hanya berbahaya bagi ibu hamil, namun juga janin yang dikandungnya.

Komplikasi yang umum terjadi adalah dehidrasi yang menyebabkan kehilangan banyak nutrisi. Gangguan fungsi ginjal dan hati bisa saja terjadi jika kondisinya terlalu parah. Dalam kondisi tertentu, Hiperemesis Gravidarum menyebabkan robeknya dinding kerongkongan yang menyebabkan muntah darah.

Jika dibiarkan terus berlanjut dan tidak mendapatkan penanganan serius dapat menyebabkan depresi dan cemas berlebih. Lebih parahnya lagi, gangguan kehamilan pada ibu hamil ini dapat menyebabkan kejang, koma, dan bahkan kematian. Oleh sebab itulah disarankan langsung pergi ke dokter jika anda mengalaminya dan berdampak pada kondisi kesehatan yang menurun drastis.

Mengetahui bahwa banyak sekali gangguan kehamilan yang mungkin saja terjadi, sebaiknya mulai sekarang lebih berbenah diri dengan menjaga pola hidup sehat. Makanan yang sehat bagi ibu hamil bisa didapatkan dari buah dan sayuran. Selain itu, usahakan selalu rutin memeriksakan kandungan karena Hiperemesis Gravidarum pada umumnya terjadi pada trimester pertama.

Artikel Terkait

Bagikan:

Avatar photo

Nikeisha

Nikeisha suka bepergian, fotografi dan pastinya makanan enak. Dia paling sering bersama dengan laptopnya, menulis apa saja yang muncul dibenaknya.

Tags